TEMPO.CO, Jakarta - Platform penyedia akses dan peluang pemberdayaan bisnis dan inisiatif yang memberikan solusi kesenjangan gender, Simona Accelerator, menggandeng akselerator ekosistem startup global Digitaraya dengan program akselerator APAC Women Founders.
Program tersebut akan menghadirkan para pemimpin perempuan di industri teknologi yang dapat menginspirasi perempuan di generasi berikutnya untuk berwirausaha.
Baca: Program Akselerator Digitaraya Pilih 7 Startup Terbaik Indonesia
"Kami sangat bersemangat untuk dapat menghadirkan para pendiri perempuan startup yang hebat di program ini. Bukan hanya karena ingin menampilkan teladan yang dapat menginspirasi lebih banyak perempuan lain, tapi karena ke depannya kami ingin menumbuhkan jaringan para pemimpin perempuan di seluruh wilayah Asia Pasifik, supaya dapat berkembang, saling dukung satu sama lain," ujar Managing Partner, Simona Ventures Putri Izzati, dalam keterangannya, Selasa, 19 Februari 2019.
Kesenjangan gender menjadi masalah yang tidak hanya mempengaruhi perempuan, tapi membawa kerugian di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Jika mengacu pada tingkat perkembangan, dibutuhkan 217 tahun untuk dapat menutup kesenjangan gender di ranah ekonomi global. Padahal, kesetaraan gender dapat menambah jumlah PDB secara signifikan; di Inggris sebesar US$ 250 miliar, Amerika Serikat sebanyak US$ 1.750 miliar, dan Cina sebesar US$ 2,5 triliun.
Program tersebut akan menghadirkan serangkaian kegiatan bagi para pendiri startup, untuk mengenalkan startup dengan pasar Indonesia, membuka akses ke investor lokal maupun regional, da menghubungkannya dengan para pelaku industri di tanah air. "Kami ingin menggerakkan narasi terkait kesetaraan gender, dimulai dengan meningkatkan kesadaran yang lebih luas lagi mengenai isu ini," kata Putri.
Sebagai perbandingan, jika negara di Asia Pasifik dapat meningkatkan kesetaraan perempuan, maka pada 2025, PDB tahunan secara kolektif akan bertambah sebesar US$ 4,5 triliun, setara peningkatan sebesar 12 persen dari pertumbuhan normal yang direncanakan. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil itu adalah mendorong lebih banyak partisipasi perempuan di dunia kerja, untuk mengisi posisi profesional dan semi-profesional di berbagai bidang.
Program akselerator ini akan diikuti oleh 12 startup dari 12 negara di kawasan Asia Pasifik: Australia, Cina, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam. Mereka akan berpartisipasi dalam program selama sepekan, yang terdiri dari bootcamp selama tiga hari, pengenalan ekosistem Indonesia, diikuti oleh demo day, dan diakhiri dengan sesi pertemuan khusus dengan calon mitra di hari terakhir.
"Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi internet terbesar dan paling pesat perkembangannya di Asia Tenggara. Untuk terus mendorong kemajuan ini ke depannya, Indonesia dan Jakarta harus berkembang menjadi sebagai pusat industri teknologi di regional Asia Pasifik," tutur VP Strategy Digitaraya Nicole Yap.
Dengan populasi 264 juta orang penduduk, Indonesia menjadi negara yang mengalami fase menarik di industri teknologi dan startup nasional. Laporan Google-Temasek yang dirilis pada November lalu memperkirakan bahwa ekonomi digital Indonesia akan mengalami kenaikan tiga kali lipat dari US$ 27 miliar di tahun ini, menjadi US$ 100 miliar pada 2025.
Hal itu setara dengan pertumbuhan tahunan sekitar US$ 10,4 miliar, di mana kontribusinya dipimpin oleh sektor e-commerce, online travel, ride-hailing services, media online, serta diikuti oleh fintech. Laporan juga menyatakan bahwa startup Indonesia memperoleh investasi rata-rata tertinggi kedua ($ 5 juta) di regional Asia Tenggara di tahun ini, setelah Singapura dengan rata-rata US$ 6 juta.
"Sehingga di Indonesia sekumpulan talenta terbaik dapat berkumpul untuk mendukung kemajuan ekosistem lebih pesat lagi," kata Nicole Yap. "Untuk itu kami ingin menjembatani startup dari luar yang ingin memasuki pasar Indonesia, dengan menghubungkannya kepada sumber daya dan jaringan yang dapat membantu mereka bertumbuh."
Simak artikel lainnya tentang kerja sama Digitaraya dan Simona Accelerator di kanal Tekno Tempo.co.